mikroba seperi makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi pertumbuhan. Pengetahuan akan nutrisi pertumbuhan ini akan membantu di dalam mengkultivasi, mengisolasi dan mengidentifikasi mikroba.
Mikroba memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda di dalam persyaratan pertumbuhannya. Ada mikroba yang bisa hidup hanya pada media yang mengandung SULFUR dan ada pula yang tidak mampu hidup dan seterusnya. Karakteristik persyaratan pertumbuhan mikroba inilah yang menyebabkan bermacam-macamnya media penunjang pertumbuhan mikroba.
Klasifikasi media pertumbuhan mikrobila terangkum dalam tabel di bawah ini :
Mikroba memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda di dalam persyaratan pertumbuhannya. Ada mikroba yang bisa hidup hanya pada media yang mengandung SULFUR dan ada pula yang tidak mampu hidup dan seterusnya. Karakteristik persyaratan pertumbuhan mikroba inilah yang menyebabkan bermacam-macamnya media penunjang pertumbuhan mikroba.
Klasifikasi media pertumbuhan mikrobila terangkum dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4 : Klasifikasi media pertumbuhan mikrobial | ||
KLASIFIKASI | NAMA/SEBUTAN | CONTOH |
Sumber Nutrien | Alamiah | Susu, kaldu |
Buatan/Artifisial | Campuran zat kimia | |
Keadaan Fisik | Padat-Ireversibel | Serum darah terkoagulasi |
Padat-Reversibel | Agar nutrien | |
Setengah padat | Agar lunak | |
Cair | Kaldu nutrien | |
Komponen Kimiawi penyusun | Kompleks (komposisi “unknown”) | Agar nutrien |
Kimiawi-Sintetik (komposisi “known”) | Amonium sulfat, medium garam, glukosa. | |
Persyaratan nutrisi bakteri | Enrichment Media (media diperkaya) | Kaldu Infusi Jantung |
Differential media (Media diferensial) | Agar Eosin-biru metilen | |
Selected Media (media terpilih) | Agar deoksikolat | |
Test Media (media uji) | Media uji Vit B12 |
1) Ireversibel = Sifat tidak dapat kembali lagi ke fase semula. Seperti darah yang telah berkoagulasi (menggumpal) tidak dapat lagi kembali menjadi darah cair.
2) Reversibel = Sifat yang dapat kembali ke fase semula setelah perubahannya. Seperti agar yang dapat memadat apabila didinginkan dan dapat mencair kembali apabila dipanaskan lagi.
3) Enrichment Media = Media yang dapat menunjang pertumbuhan bakteri yang rewel, yaitu bakteri yang memiliki persyaratan untuk tumbuh yang rumit. Bakteri ini tidak dapat tumbuh pada media biasa karena membutuhkan beberapa nutrisi pengaya yang dapat menyokong pertumbuhannya.
4) Differential Media = Media yang digunakan untuk membedakan bentuk dan karakter koloni bakteri yang tumbuh. Beberapa bakteri dapat tumbuh di dalam media ini, tetapi hanya beberapa jenis saja yang mempunyai penampilan pertumbuhan yang khas. Media ini berguna untuk isolasi dan identifikasi bakteri.
5) Selected Media = Media pertumbuhan yang terpilih dan khusus, maksudnya media ini dapat menghambat pertumbuhan tipe mikroba lain namun membiarkan tipe mikroba lain dapat tumbuh. Media ini sangat berguna untuk identifikasi.
6) Test Media = Media yang digunakan untuk mengukur secara kuantitatif suatu vitamin maupun antibiotik.
Penyiapan Media
Media alamiah, misalnya susu skim, tidak begitu sulit di dalam penyiapannya sebagai media pertumbuhan mikroba, karena hanya cukup dengan dituang ke dalam wadah yang telah disterilkan. Media dalam bentuk kaldu nutrien atau yang mengandung agar, disiapkan dengan cara melarutkan masing-masing bahan yang dibutuhkan atau lebih mudah lagi dengan cara menambahkan air pada suatu produk komersial berbentuk medium bubuk yang sudah mengandung semua nutrien yang dibutuhkan.
Pada praktisnya, semua media tersebut secara komersial dalam bentuk bubuk, seperti PCA (Plate Count Agar), NA (Nutrient Agar), TSA (Trypticase Soy Agar) dan lain lain. Penyiapan media komersial ini pada umumnya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1. Setiap komponen atau medium terhidrasi (bubuk) dilarutkan ke dalam aquades atau air suling pada volume yang tepat dan sesuai.
2. pH media ditentukan dan disesuaikan dengan nilai optimum pertumbuhan mikroba sebagaimana tertera pada kemasan media komersial.
3. Dituang ke dalam media yang sesuai, seperti erlenmeyer atau tabung labu dan disumbat dengan penutup yang kuat.
4. Disterilisasi dengan suhu dan waktu yang adequate (memadai) sesuai dengan yang tertera pada kemasan. (Umumnya pada suhu 121oC selama 15 menit).
Beberapa media yang umum digunakan
PLATE COUNT AGAR (Merck)
Formula : Casein-Peptone Glucose Yeast Extract Agar
Penyimpanan :
- Simpan di tempat yang kering dan tertutup rapat.
- Simpan pada suhu 15oC – +25oC.
- Jaga dari cahaya.
Preparasi :
- Larutkan 22.5 gram ke dalam 1 liter air distilasi (aquades) atau air deionisasi.
- Panaskan dengan air mendidih atau aliran uap hingga homogen.
- Sterilisasi ke dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC.
- pH akhir = 7.0 0.2 pada 25oC.
NUTRIENT AGAR DEHYDRATED (Dafco Laboratories)Formula : Casein-Peptone Glucose Yeast Extract Agar
Penyimpanan :
- Simpan di tempat yang kering dan tertutup rapat.
- Simpan pada suhu 15oC – +25oC.
- Jaga dari cahaya.
Preparasi :
- Larutkan 22.5 gram ke dalam 1 liter air distilasi (aquades) atau air deionisasi.
- Panaskan dengan air mendidih atau aliran uap hingga homogen.
- Sterilisasi ke dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC.
- pH akhir = 7.0 0.2 pada 25oC.
Formula per liter :
- Bacto Beef Extract : 3 gr
- Bacto Peptone : 5 gr
- Bacto Agar : 15 gr
Penyimpanan :
- Simpan di tempat yang kering dan tertutup rapat.
- Simpan pada suhu di bawah 30oC.
- Jaga dari cahaya.
Preparasi :
- Larutkan 23 gram ke dalam 1 liter air distilasi (aquades) atau air deionisasi.
- Panaskan dengan air mendidih atau aliran uap hingga homogen.
- Sterilisasi ke dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC-124oC.
- pH akhir = 6.8 + 0.2 pada 25oC.
TRYPTIC SOY BROTH (Merck)
Formula gr/liter :
- Peptone Casein : 17 gr
- Peptone Soymeal : 3.0 gr
- b(+) Glucose : 2.5 gr
- Sodium Chloride : 5.0 gr
- diPottasium hydrogenophosphate : 2.5 gr
Penyimpanan :
- Simpan di tempat yang kering dan tertutup rapat.
- Simpan pada suhu 15oC – +25oC.
- Jaga dari cahaya.
Preparasi :
- Larutkan 30 gram ke dalam 1 liter air distilasi (aquades) atau air deionisasi.
- Panaskan dengan air mendidih atau aliran uap hingga homogen.
- Sterilisasi ke dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC.
- pH akhir = 7.3 0.2 pada 25oC.
TRYPTIC SOY AGAR (Merck)
Formula gr/liter :
- Peptone Casein : 15 gr
- Peptone Soymeal : 5.0 gr
- Sodium Chloride : 5.0 gr
- Agar-agar : 15 gr
Penyimpanan :
- Simpan di tempat yang kering dan tertutup rapat.
- Simpan pada suhu 15oC – +25oC.
- Jaga dari cahaya.
Preparasi :
- Larutkan 40 gram ke dalam 1 liter air distilasi (aquades) atau air deionisasi.
- Panaskan dengan air mendidih atau aliran uap hingga homogen.
- Sterilisasi ke dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC.
- pH akhir = 7.3 0.2 pada 25oC.
BACTOTM PEPTONE (Difco-Becton Dickinson)
Protein pencernaan enzimatis
Penyimpanan :
- Simpan di tempat yang kering dan tertutup rapat.
- Simpan pada suhu 2oC – 30oC.
- Jaga dari cahaya.
Preparasi :
- Larutkan 1 gram ditambah 9 gr NaCl (garam) ke dalam 1 liter air distilasi (aquades) atau air deionisasi.
- Panaskan dengan air mendidih atau aliran uap hingga homogen.
- Sterilisasi ke dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC.
syarat utama media pertumbuhan
Media pertumbuhan bakteri sangat beragam, mulai dari media selektif, media penyubur, media diferensial, dll. Masing-masing media memiliki fungsi berbeda dan digunakan tergantung tujuan dari praktikan. Berikut adalah syarat yang harus dipenuhi media :
a. Mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme yang sedang dikembangkan.
b. Memiliki kelembaban optimum bagi pertumbuhan mikroorganisme.c. Mengandung oksigen (kultur bakteri aerob) dan pH yang sesuai.
d. Harus bebas dari mikroba lain dan steril
Ada 3 jenis media pengembangbiakan berdasarkan konsistensinya, antara lain :
a. media padat, yaitu media berbentuk padat yang mengandung agar 1-1.5%, misalnya nutrien agar
b. media cair, yaitu media berbentuk cair yang tidak mengandung agar, misalnya nutrien broth.
c. media semi padat, yaitu media yang berbentuk padat pada suhu dingin, dan berbentuk cir bila suhu panas, misalnya media SIM (media yang digunakan untuk uji produksi sulfur, indol, motilitas)
Berdasarkan komposisi penyusunnya, media dibedakan menjadi 2, yaitu media sintetis dan media non-sintetis. Media sintetis adalah media yang telah diketahui susunan kimia nutrisinya, seperti media pepton agar yang terbuat dari pepton, agar dan NaCl, sedangkan media non-sintetis, yaitu media yang belum diketahui susunan kimia nutrisinya, seperti kentang, wortel, kaldu, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar